Penat setelah melakukan aktifitas harian? Ya, nongkrong di warung pinggir jalan saat malam hari, dengan ditemani segelas kopi, rokok serta camilan khas warung yang ada di Kota Surabaya, bisa jadi solusi yang tepat untuk sejenak merefresh pikiran setelah seharian melakukan rutinitas.
Setelah Puas disambut dengan suguhan khas warung kopi pada umumnya, sejuknya udara malam dibalut dengan denting gitar, serta lengking suara harmonica, dari para musisi jalanan seakan bersinergi memanjakan anda.
Suasana seperti ini, dapat anda temui di komplek warung kopi yang berada di daerah Pasar Pucang Surabaya. Performent dan talenta dalam hal, memainkan alat musik dan seni tarik suara yang dimiliki musisi jalanan ini, juga tak kalah dengan Performent para Band papan atas Indonesia seperti, ST 12, Kangen Band, SLank Peterpan, Nidji, dll.
Para pengamen pada umumnya, setelah di beri uang, mereka akan berhenti bernyanyi. Tetapi lain halnya dengan pengamen yang selalu setia menghibur para pengunjung di komplek warung kopi pasar pucang Surabaya. Pada dasarnya, mereka adalah para musisi dan seniman yang sangat menghargai seni musik. Jadi, meskipun anda telah memberi uang pada pengamen tersebut, mereka tetap akan melantunkan sebuah lagu sampai habis.
Bagi anda yang ingin mendengarkan lagu dari para penyanyi solo, trio atau band papan atas Indonesia, Kelompok pengamen jalanan yang berada di komplek warung kopi pasar pucang Surabaya, juga menyediakan layanan Request. Hanya dengan Rp.1000, anda sudah dapat menikmati lagu yang anda inginkan, tentunya dengan aransemen khas para musisi jalanan.
Bertandangnya pengamen jalanan ke warung-warung kopi tersebut, juga merupakan berkah tersendiri bagi para pemilik warung kopi. karena, pada dasarnya, pengunjung warung, biasanya tertarik untuk mengunjungi komplek warung kopi pasar pucang Surabaya, karena berharap bertemu para pengamen musisi jalanan tersebut.
Bagi para pengunjung, terutama arek-arek Surabayo, nongkrong saat malam hari, dengan ditemani kopi dan denting musik dari para musisi jalanan, merupakan suatu rutinitas yang haram hukumnya apabila di tinggalkan. Bagi mereka, kegiatan tersebut merupakan sebuah alternatif untuk melepas penat, setelah seharian melakukan aktifitas. (Naskah : Krisna Fajar P. / Foto : Sultan HW.)
Kamis, 05 Februari 2009
Langganan:
Postingan (Atom)