Jumat, 19 Desember 2008

Vista Sidewalk Cafe, Kongkownya Para Jazzer's

Vista Sidewalk Cafe hadir dengan suguhan alunan musik kental bernuansa jazz, dengan balutan desain interior yang eksotis dan elegan. Cafe yang bertempat di JL. Yos Sudarso 11 Surabaya ini, seakan membuat para pengunjung terbius enggan meninggalkan tempat duduknya.

Café yang berdiri di bawah naungan hotel berbintang Garden Palace ini juga menggelar event live concert musik jazz dengan bintang tamu yang tentunya pada setiap event tersebut tidak sama. Hal ini dilakukan guna memanjakan para penikmat musik jazz yang ada di Surabaya.

Bermacam-macam artis musik jazz baik lokal maupun nasional, rata-rata sudah pernah diundang pada acara event rutin yang digelar setiap satu bulan sekali ini. Seperti halnya Tompi, All Star, Malik n d’esential sampai artis jazz senior seperti Mus Mujiono juga turut memeriahkan acara tersebut.

“Untuk para penikmat jazz, kita sudah menyiapkan event live concert musik jazz yang diadakan setiap satu bulan sekali di Vista Sidewalk Cafe, dan tentunya dengan artis jazz yang tiap bulannya tidak sama.” Jelas Agung Wahono selaku konseptor musik jazz di Vista Sidewalk Café pada inframe magazine.

Selain itu, beragam jenis makanan Chinese food, Indonesian food dll, dapat menjadi teman setia bersantai sambil menikmati alunan musik jazz. Menu makanan baru yang menjadi andalan dari Café ini adalah pizza original yang dimasak lewat tungku tradisional dan untuk memasaknya harus menggunakan kayu sebagai pengganti minyak tanah.

Tidak ketinggalan, beraneka macam minuman menyegarkan seperti juss, koktail, dan softdrink dapat menjadi pelepas dahaga sembari melepas kepenatan sejenak seusai melakukan aktivitas sehari-hari. Juga tersedia mini bar dengan berbagai minuman beralkohol seperti Jack Daniels, Marteel dll. Minuman yang menjadi andalan dari café ini adalah herbal tea yang notabene dapat menurunkan kolesterol bagi yang secara rutin mengkonsumsinya.

“Ada saah satu pengunjung yang mengatakan bahwa setelah rutin mengkonsumsi herbal tea yang merupakan salah satu minuman andalan di tempat kami, ternyata dapat menurunkan kolesterolnya”. Jelas Erwin Fitriyanti selaku Public Relation Vista Sidewalk Café.

Vista Sidewalk Café ini setiap hari minggu sampai kamis buka mulai pukul 04.00 – 12.00, sedangkan hari jumat dan sabtu mulai pukul 04.00 – 02.00. Café ini juga mendata para tamu yang berkunjung untuk mencatat rata-rata pengunjung setiap harinya.

Selain mendengarkan alunan musik jazz, keindahan tata ruang dan ramahnya pelayanan yang disuguhkan, juga menjadi salah satu alasan dan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung untuk datang ke Vista Sidewalk café ini.

Menurut Retno salah satu pengunjung Vista Sidewalk Cafe, “tempat ini memang cocok untuk sejenak melepas kepenatan seusai melakukan kegiatan sehari-hari, karena selain dimanjakan dengan suasana cafe yang enak, alunan musik jazz juga seolah membuat pikiran menjadi tenang dan damai”.

Sama halnya dengan pengunjung sebelumnya, meskipun baru pertama kali berkunjung ke Vista Sidewalk Café, Pria 35 tahun ini sangat menikmati alunan musik jazz yang menggaung di berbagai sudut tenda café. “Saya baru pertama kali berkunjung ke Café ini, dan ternyata suasana café ini cukup enak dan romantis, apalagi alunan musik jazz yang tak henti-hentinya memanjakan telinga, membuat saya enggan rasanya meninggalkan tempat ini”. Jelas Edy yang juga salah satu pengunjung Sidewalk Café.

“Tetapi karena out door dan berada di pinggir jalan pusat kota Surabaya, suara mobil dan motor para pengguna jalan membuat suasana damai yang saya rasakan menjadi agak berkurang.” Imbuhnya. (Naskah / Foto : Krisna Fajar P).

Konsep Kemasan Vista Sidewalk Cafe

Konsep yang di usung Vista Sidewalk Café ini benar-benar unik dibanding café yang lain, kendati berada dibawah naungan Hotel berbintang Garden Palace Surabaya, kesederhanaan menjadi salah satu konsep utama yang di suguhkan kepada para pengunjung.

Selain itu desain interior meliputi table manner yang cantik, tata ruang yang elegan, serta lampu-lampu kecil yang senantiasa menghias atap tenda café membuat para pelanggan merasa nyaman. Mengingat berkonsep out door, suasana alami yang ditawarkan juga menjadi suatu ciri khas dari Vista Sidewalk Café ini.

Vista Sidewalk café ini memang tiada duanya di Surabaya, karena cafe ini satu-satunya tempat bersantai yang nyaman dan para pengunjungnya pun selalu dimanjakan dengan alunan musik jazz dari home band yang berbeda pada setiap bulannya.

“Memang café ini berada di pinggir jalan dan beratmosfer merakyat, tetapi kami berusaha membuat kemasan acara yang eksklusif tapi banyak peminatnya, dan yang jelas, konsep ini sendiri belum pernah ada di Surabaya, Adapun di Surabaya, mungkin bertempat di dalam hotel-hotel mewah dan berbintang”, tegas Agung Wahono yang juga menjadi MC dari acara live concert musik di Vista Sidewalk Café.

Café yang para pengunjungnya rata-rata berasal dari kalangan menengah keatas ini mencoba welcome, dengan masyarakat yang ingin sejenak mendengarkan alunan musik jazz dan merasakan keindahan suasana Vista Sidewalk Café, terutama yang berasal dari kalangan menengah kebawah.
Pandangan masyarakat, untuk bersantai di café dan menikmati alunan musik jazz mungkin sangat mahal, apalagi café tersebut juga tergabung di bawah naungan Garden Palace salah satu hotel berbintang yang ada di Surabaya.
“Kami mencoba welcome dengan para pengunjung, khususnya dari kalangan menengah kebawah yang benar-benar ingin menikmati alunan musik jazz, meskipun mereka hanya duduk dan memesan satu gelas teh hangat saja, kami tetap akan memperlakukan mereka sama dengan pengunjung yang dari kalangan menengah keatas.” Jelas Pria yang juga bekerja sebagai senior enauncher di Delta FM.
Vista Sidewalk café juga memberikan sebuah konsep yang menarik, seperti pembagian jadwal
untuk para penikmat musik jazz. Untuk para pemula, bisa datang dan menikmati alunan musik
jazz pada hari sabtu dan senin, karena pada hari itu, musik jazz yang di suguhkan tidak
terlalu berat.
Selebihnya untuk para jazzer’s yang benar-benar cinta dengan musik jazz, pihak Vista
Sidewalk Café selalu menyuguhkan performent band yang benar-benar perfect.“Musik jazz adalah Style dan gaya hidup bukan semata-semata hanya mahir memainkan cord saja, tetapi di sini kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan performent band yang benar-benar perfect, agar para jazzer’s di Surabaya merasa puas", papar Agung Wahono pada krisnahome.blogspot.com. (Naskah / Foto : Krisna Fajar P).

Guru, Pemeran Utama Dalam Panggung Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu alat atau media untuk mencetak calon-calon pemimpin yang berintelektual. Apabila dalam menjalani proses pendidikan tersebut, tidak ada yang memantau ataupun benar-benar memberikan pengertian yang positif pada murid-murid yang duduk di bangku sekolah dasar, maka semua itu bisa menjadi cambuk yang cukup menyakitkan untuk moralitas para calon intelektual kita.
Untuk mengajarkan pendidikan yang baik bagi para murid-murid sekolah dasar, Guru mempunyai berbagai macam mediasi untuk sarana penyampaian ilmu yang diberikan oleh guru kepada muridnya. Memang sudah seharusnya Guru memberikan yang terbaik untuk para calon pemimpin dan para calon intelektual di masa-masa yang akan datang.
Oleh karena itu, peran Guru dalam pendidikan sangat patut diperhatikan oleh pemerintah, karena tugas Guru merupakan tugas yang paling mulia, karena tanpa adanya guru, tidak mungkin tercetak orang-orang hebat seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, Abu Rizal Bakrie dan masih banyak lagi.

Seiring dengan berjalannya waktu, pendidikan yang ada di Indonesia mulai meningkat pesat. Seperti halnya pada sarana yang digunakan guru dalam menyampaikan materi yang diajarkannya kepada muridnya. Biasanya, pada zaman dahulu, guru menggunakan black board (Papan tulis hitam) dengan kapur serta penghapus yang terbuat dari kayu untuk mediasinya.

Untuk ukuran sekolah bonafit, dalam menyampaikan materi atau ilmu yang diajarkan kepada muridnya, mereka para Guru sudah menggunakan white board (Papan tulis putih), serta spidol dan penghapus yang khusus untuk menghapus tinta marker. Dan itu hanya beberapa sekolah yang memang mempunyai nilai akreditasi yang cukup tinggi dalam pendidikan.

Di era millennium, ada fasilitas terbaru untuk para Guru yang berfungsi untuk meringankan tugas para Guru untuk kebutuhannya sehari-hari. Pada zaman dahulu para guru menggunakan black board dan white board sebagai media penyampaian materi kepada murid-muridnya. Tapi, fasilitas yang dibilang dapat meringankan tugas guru adalah menggunakan infokus dan laptop. Dengan fasilitas tersebut, guru tidak perlu susah-susah untuk menuliskan materi agar dapat di tulis oleh siswa-siwinya.

Guru tinggal membuat konsep silabus untuk pelajaran yang akan diajarkannya besok. Setelah itu Guru harus menulis naskah dengan Power Point di laptop atau komputer rumah, kemudian dilanjutkan dengan disimpan di mini hardisk yang biasa disebut dengan flashdishk. Dengan flashdishk, data apapun, berapapun kapasitasnya, dapat disimpan dan digunakan kapan pun apabila dibutuhkan.
Mungkin masih banyak sarana dan fasilitas yang digunakan oleh para Guru untuk menyampaikan ilmu yang mereka pelajari kepada muridnya. Tetapi baru-baru ini, para Guru dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak didiknya dalam bidang internet.
Di Era Globalisasi yang modern ini, tugas para Guru adalah, mengajarkan dan menosialisasikan tentang apa itu internet, dan bagaimana memanfaatkan situs atau layanan yang ada pada dunia maya tersebut. Mungkin bagi sebagian yang beluim mengenal internet, mereka akan mengatakan bahwa internet itu tabu.

Padahal, di dalam dunia internet, sebagian masyarakat dapat lebih mengekspresikan diri dalam bentuk apapun dan semua itu banyak tersedia di dalam dunia internet atau dunia maya. Disamping itu, internet juga banyak membantu masyarakat dalam bidang informasi dan komunikasi.

Selain itu, layanan internet saat ini juga sering dipakai sebagai alternatif untuk berbagai hal yang menyangkut promo / periklanan, karena internet disinyalir mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan sarana promo / periklanan pada media cetak, bando iklan, ataupun baliho-baliho yang tertancap di sejumlah ruas jalan protokol.

Tugas terpenting untuk para Guru adalah, harus mengajarkan murid-muridnya mulai sejak usia dini atau sejak duduk di bangku SD. Karena untuk mencetak calon pemimpin atau calon pengusaha hebat yang akan menghiasi dunia pekerjaan nanti, diperlkukan bekal yang cukup banyak. Oleh karena itu, dunia internet adalah suatu hal utama yang paling mendasar untuk diperkenalkan kepada murid-murid yang masih duduk di bangku SD.

Internet dapat memicu kreatfitas pada siswa yang masih duduk di bangku SD. Karena, di dalam internet, selain terdapat layanan website, email, blog, ternyata untuk siswa SD juga disediakan layanan game online yang dapat mengasah otak para siswa yang memainkannya, karena kebanyakan dalam permaianan game online tersebut, banyak dibutuhkan imajinasi yang cukup tinggi.



Di sini, peran terpenting kedua setelah orang tua mereka adalah peran para Guru. Memang layanan dan situs internet merupakan suatu pengetahuan yang baik bagi siswa SD, tetapi sisi negatif yang ada dalam internet, bisa jadi juga akan memicu kenakalan para siswa SD.
Salah satu layanan yang menadi momok bagi orang tua maupun Guru yang ada di Sekolah, saat muridnya di ajarkan bagaimana mengakses internet dan bagaimana menggunakan internet dengan sepantasnya adalah, para siswa SD dengan polosnya, malah membuka situs-situs terlarang seperti situs Porno. Karena mereka masih polos, begitu melihat situs website yang berisi gambar-gambar atau video porno, mereka akan berusaha untuk mengapplikasikan apa yang telah dilihatnya.

Jadi, para Guru harus ekstra lebih hati-hati dan harus senantiasa lebih mengawasi anak didiknya dalam proses belajar, terutama mempelajari tentang ilmu di dunia internet. Dan para Guru harus bisa memberikan pengertian bahwa situs atau website itu hanya bisa di akses oleh orang yang berumur di atas 17 tahun.

Tidak hanya itu saja, apabila para murid SD yang di rumah mempunyai atau berlangganan internet, maka para Guru harus mengingatkan atau memberi tahu orang tua mereka agar memperhatikan perolaku anaknya di dalam menggunakan layanan internet, apakah digunakan sebagaimana mestinya atau malah sebaliknya. (Naskah : Krisna Fajar P. / Foto : Robah-Sketsa Pendidikan.)