Kamis, 19 Juni 2008

Legalitas Jamu Tradisional Di Jawa Timur

Obat Tradisional (OT) yang lebih dikenal dengan istilah Jamu, kembali mengalami masalah serius. Pasalnya jamu yang dikenal sebagai obat turun-temurun dari leluhur, ternyata oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab dijadikan lahan basah dalam mencari nafkah.

Razia gabungan antara Dinas Kesehatan (DINKES) Wilayah Jawa Timur dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) membuahkan hasil yang patut di acungi jempol, sebanyak 44 jamu tradisional berbahaya berhasil terjaring dari beberapa toko yang ada di Surabaya.

Drs Husin RM, Apt. Mkes, selaku Kepala Seksi Obat Tradisional dan Kosmetik Dinkes Provinsi Jatim menyatakan bahwa, “Nomor registrasi yang ada dalam kemasan jamu memang ada, tetapi setelah kami periksa, ternyata nomor registrasi tersebut palsu, dan isinya tidak sesuai dengan nomor registrasi kemasan jamu yang asli”,

Jamu palsu tersebut mempunyai efek yang buruk bagi seluruh struktur tubuh manusia. Disinyalir bahan-bahan dasar yang digunakan untuk meramu jamu palsu tersebut tidak semuanya mengandung ketentuan sebagaimana mestinya. Tidak meringankan penyakit yang diderita, malah bisa membahayakan jiwa yang mengkonsumsinya.

“Jamu asli apabila dikonsumsi sesuai dengan aturannya akan menjadi obat, tetapi apabila jamu palsu yang tidak jelas legalitasnya, hendak dikonsumsi akan menjadi racun untuk tubuh kita. Sebenarnya para pemalsu jamu yang kasusnya saya tangani, rata-rata mereka menambahkan bahan yang tidak sepatutnya untuk dikonsumsi manusia”, papar Pria yang dulunya bekerja sebagai jurnalis ini..

Jamu tradisional yang paling sering dijadikan praktek pemalsuan oleh berbagai oknum yang tidak bertanggung jawab diantaranya adalah, jamu kuat untuk pria dewasa, jamu pelangsing, jamu penyembuh rematik dan flu tulang, rapet wangi, serta obat kencing manis.

Menurut Husin, “Sebenarnya tidak ada jamu yang mempunyai indikasi untuk menyembuhkan penyakit. Karena itu, tanpa melihat isi terlebih dahulu, saya bisa tahu apakah jamu tradisional itu palsu atau tidak dengan melihat indikasi di balik bungkus produk jamu tersebut”.

“Selain melihat indikasi di balik bungkus jamu, metode lain untuk mengetahui legalitas jamu tersebut adalah melalui nomor registrasi yang juga tertera di belakang bungkus. Jadi, para pencinta jamu juga harus memperhatikan jamu yang akan di konsumsinya”, imbuhnya. (Naskah & Foto : Krisna Fajar P. )





Sepur Kelinci, Ketangkap Polisi

Ritual Konvoi keliling untuk merayakan kelulusan memang menjadi pemandangan tersendiri bagi sobat muda. Tetapi pada tahun ini, sobat muda dari SMAN 4 Surabaya menyuguhkan pemandangan yang cukup lucu dengan berkonvoi keliling Surabaya dengan menaiki kereta kelinci.

Perasaan bahagia, terpancar dari ekspresi sobat-sobat muda kita yang sedang merayakan kelulusannya. Saat melintas di depan DKS (Dewan Kesenian Surabaya), Unit Tim Speed dari kepolisian segera memberhentikan kereta kelinci yang sedang membawa sekumpulan sobat muda yang sedang merayakan kelulusan.

Menurut tim Speed, kereta kelinci ini, mengganggu kelancaran pengguna jalan yang lain, dan terlebih lagi membuat jalan menjadi macet total. Supir kereta kelinci tersebut diminta paksa untuk menurunkan sejumlah sobat muda yang sedang merayakan kelulusannya tersebut.

Menurut Bima salah satu siswa SMAN 4 Surabaya, “Sebenarnya kami ingin berkonvoi untuk merayakan kelulusan dengan cara kami yang mungkin agak konyol, tetapi semua itu batal karena kereta kelinci yang kami naiki keburu ketangkan sama pak polisi”.

Saat di temui tim liputan Krisnahome.blogspot.com sobat muda yang berbintang Libra ini mengatakan, “Padahal, kami dan teman-teman SMAN 4 yang lain sudah berkomitmen agar tidak berbuat anarkhi, tapi sayang Pak Polisi tidak merestui cara kami dalam merayakan ritual yang hanya satu kali dalam seumur hidup” .

“Kami merasa tidak membuat jalan menjadi macet, saat melintas di sejumlah ruas jalan justru masyarakat pengguna jalan yang melintas merasa terhibur dengan perayaan konvoi kelulusan ala anak-anak SMAN 4 Surabaya.” Imbuhnya. (Naskah & Foto : Krisna Fajar P.)





Konvoi Lulusan, Banjiri Jalan

Pengumuman hasil Ujian Akhir Nasional (UAN) SMA, membuat para sobat muda yang sudah menempuhnya girang tak kepalang. Senin (16/06), segerombalan sobat muda baik dari SMA negeri maupun Swasta beramai-ramai konvoi keliling kota Surabaya guna merayakan kelulusannya.

Saat ditemui tim liputan krisnahome.blogspot.com, Nurul salah satu sobat muda dari SMA Mahardika Surabaya yang juga merayakan kelulusan dengan berkonvoi keliling mengatakan bahwa “Dia sangat senang karena lulus UAN, sebab mengingat UAN pada tahun ini cukup membuat hati sobat muda berdebar-debar.”

“Alhamdulillah mas, anak-anak Mahardika lulus 100 % dan tidak ada satu pun yang tidak lulus. Rencana kedepannya, saya mau melanjutkan kuliah, tapi masih nunggu hasil nilai kelulusannya,” ungkap gadis berambut panjang ini.

Konvoi keliling Surabaya untuk merayakan kelulusan memang sudah menjadi ciri khas yang sulit untuk di hilangkan. Sekitar 500 sobat muda yang merayakan kelulusannya, berkumpul ke SMA Komplek dan Balai Kota Surabaya. Di dua pusat konfoi tersebut, ribuan sobat muda yang merayakan kelulusannya membanjiri jalan untuk meluapkan kegembiraannya dengan tradisi mengecat jalan.

Menurut Kanit Patroli Polsek Genteng IPDA Suwarno, “Saya dari jam 09.00 mulai memantau anak-anak ini dari daerah PDAM sampai ke SMA komplek ini. Ribuan anak-anak muda ini saya lihat bukan dari SMA Negeri Komplek sendiri, melainkan dari SMA Swasta yang lain”.

“Anak-anak SMA Negeri Komplek, tidak mungkin berani untuk mengekspresikan kelulusannya konfoi di jalan, karena mereka memang tertib, tidak seperti anak-anak SMA lain yang membuat jalan menjadi macet total,” imbuhnya. (Naskah & Foto : Krisna Fajar P)