Festival kampung ampel yang diselenggarakan di halaman balai pemuda Surabaya tersebut, bertujuan memperkenalkan kebudayaan, makanan, serta pernak-pernik khas masyrakat keturunan Arab. “Kami ingin memperkenalkan semua yang dimiliki oleh kampung ampel, mulai dari kebudayaan, makanan, serta pernak-pernik khas masyarakat keturunan Arab”.tegas Abdullah Bathathi, selaku ketua panitia.
Berbai macam masakan khas masyarakat arab yang diperkenalkan, mulai dari, nasi kebuli, nasi mandi, roti maryam, bubur gandum dsb. Menurut Abdullah, “Kami juga ingin menghilangkan pandangan masyarakat, ketika mendengar tentang kampung ampel, mereka pasti berfikiran bahwa kampung ampel terkesan eksklusif”. “Dengan adanya acara Festival kapung ampel 2008 ini, saya harapkan pandangan masyarakat terhadap kampung ampel bisa berubah.”. imbuhnya.
Acara ini terselenggara terkait dengan 100 tahun hari kebangkitan nasional, 80 tahun sumpah pemuda Indonesia, dan 74 tahun sumpah pemuda Indonesia keturunan Arab, tepatnya pada 04 Oktober 1934 silam.
Pada pembukaan acara Festival kampung ampel 2008 yang di buka pada 10/12 ini, pihak panitia juga menyuguhkan salah kebudayaan masyarakat Indonesia keturunan Arab, yaitu perform dari pemuda-pemudi yang memainkan rebana / terbang. Acara ini dibuka mulai hari rabu, hingga sabtu.
Terbukti, antusias warga Surabaya terhadap acara Festival kampung Ampel 2008 cukup besar. Karena, kursi yang disediakan oleh panitia, terisi penuh oleh para undangan maupun para masyarakat yang hanya ingin sekedar mengenal kebudayaan dan makanan khas masyarakat Indonesia keturunan Arab.
Pada setiap harinya, terdapat varian acara yang berbeda dan tentunya sangat menarik. Misalnya pada hari jum’at. Pada hari itu, terdapat bedah buku dengan Joko Pitono (Majalah Concept ) sebagai pembicaranya. Tentunya, pokok bahasan yang akan dikupas pun, pasti sangat menarik dan wajib hukumnya buat sobat muda untuk ikut andil dalam acara tersebut. (Naskah : Krisna Fajar P. / Foto : Wahyu Triatmojo)