Semua isi dan tampilan dari media massa tersebut, tidak lepas dari peran seorang wartawan tulis, reporter, kameramen dan fotografer. Karena mereka adalah sosok pekerja lapangan yang tak kenal lelah. Semua risiko dan hambatan yang ditemui di lapangan, tidak membuat mereka gentar, justru mereka akan lebih terpacu untuk menerobos deadline yang diberikan redaktur mereka.
Pekerjaan yang sangat menyita waktu ini terkadang membuat sebagian wartawan jenuh dan ingin berhenti untuk menggelutinya. Tetapi, berkat rasa solidaritas dan loyalitas dari sesama rekan seprofesinya, membuat pikiran untuk berhenti dari profesi sosial ini menghilang dari benak mereka.
Para Jurnalis yang sudah berkeluarga, juga terkadang rela meninggalkan keluarganya demi kepentingan perusahan PERS yang selama ini menjadi tumpuan hidup mereka. Suasana liputan yang selalu baru dan beraneka ragam pada setiap harinya, dapat mengalahkan rasa penyesalan telah mengemban profesi sebagai Jurnalis.
Dalam mengemban tugas yang beresiko tinggi dengan segala konsekuensinya ini, masih banyak jurnalis yang kesejahteraannya masih dibawah standart gaji UMR. Tetapi mereka para Jurnalis, lebih mengetengahkan rasa sosial dan kepuasan batin dirinya masing-masing, dan karena itu pula, wartawan mendapat gelar atau sebutan sang Kuli Tinta. (Naskah : Krisna Fajar P. / Foto : Dok. & Trisnadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar