Dalam acara takbir keliling yang digelar oleh berbagai elemen masyarakat korban lumpur Sidoarjo ini, ada sebuah pemandangan yang menggambarkan keadaan masyarakat Besuki akibat bencana Lumpur Lapindo. Sebagian para peserta takbir keliling mengekspresikannya dengan takbir keliling menggunakan kostum yang cukup ekstrem.
Anak-anak muda ini memakai kostum diantaranya adalah kostum pocong, ustadz, orang utan, waria, dan orang gila. Mereka adalah Crew AIR (Abdi Ilmu Remaja) yang merupakan gabungan dari remaja desa Besuki yang menjadi korban Lumpur Sidoarjo.
Saat ditemui Krisnahome.co.cc, Nur Hamid Koordinator takbir keliling tersebut mengatakan bahwa, "Kami remaja desa Besuki tidak putus asa, kami berusaha bangkit dari keterpurukan yang berkepanjangan ini dengan salah satunya mengadakan pembekalan tentang penanaman tanaman agro bagi remaja desa Besuki", ungkap pria yang saat itu memakai kostum ustadz.
Lain halnya dengan Abidin. Salah satu peserta takbir keliling yang memakai kostum putih mencolok dengan balutan make up putih hitam menyerupai pocong. Ia mengaku bahwa kostum yang dipakainyaadalah salah satu wujud dari ekspresi remaja desa Besuki yang tengah geram kepada pihak Lapindo yang tengah menghancurkan masa depannya. (Naskah/Foto : Krisna Fajar P.)
Jumat, 10 September 2010
Ekspresi Duka dalam Balutan Kostum Takbir Keliling
Label:
Education,
Kisah Inspiratif,
News.Update,
Peristiwa,
Religi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar