Jumat, 10 September 2010

Takbiran Ala Korban Lumpur Sidoarjo

Allahhuakbar.. Walillailham. Berkumandangnya gema takbir pada Kamis (09/09) pertanda hari kemenangan bagi umat islam di seluruh dunia yang selama satu bulan penuh berhasil menahan lapar dan dahaga, serta hawa nafsu yang setiap saat dapat menjerumuskan manusia kedalam jurang dosa telah tiba.

Oleh karena itu semua umat muslim tanpa terkecuali berupaya mengekspresikan kemenangan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan takbir keliling. Takbir keliling merupakan salah satu ritual yang selalu menjadi tradisi di setiap penghujung bulan Ramadhan.

Seperti halnya takbir keliling yang dirayakan oleh masyarakat desa Besuki kecamatan Jabon kabupaten Sidoarjo ini. Berbagai elemen masyarakat yang ada di desa Besuki, Jabon, Mindi dan sekitarnya, berkumpul dengan guyub merayakan hari kemenangan dengan takbir keliling di daerah pengungsian korban lumpur Besuki.






















Takbir keliling yang dirayakan oleh para Korban Lumpur Sidoarjo ini bisa dibilang agak berbeda dengan perayaan takbir keliling lainnya. Pasalnya, bermacam-macam pertunjukkan seperti menyemburkan api dari mulut yang dilakukan oleh anak-anak, memainkan petasan tradisional yang biasa disebut "Bumbung", seruan takbir yang diiringi oleh marching band yang ala kadarnya, hingga berjoget di tengah jalan. Duka nestapa akibat keganasan lumpur Sidoarjo tersebut, sejenak berubah menjadi canda dan tawa.

Meskipun pertunjukan menyemburkan api dari mulut yang dilakukan oleh anak-anak terlihat berbahaya, akan tetapi mereka melakukannya dengan sempurna bak pemain sirkus ternama. Dengan bergantian, satu per satu anak-anak dengan tangkas menyemburkan api dengan cara meminum minyak gas lalu menyemburkan ke arah obor yang dipegangnya.

Filani, salah satu peserta takbir keliling yang berasal dari Pondok MI Daarul Ulum Sidoarjo, mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam acara tersebut untuk meramaikan acara yang hanya dapat dirayakan satu tahun sekali. "Saya ikut acara ini karena ingin merayakan hari kemenangan dengan bertakbir keliling di sekitar pengungsian Besuki ini", celoteh bocah 12 tahun ini pada Krisnahome.co.cc.

Tak ayal, setiap orang yang melintas di lokasi pun, sontak menghentikan laju motornya seraya tak ingin melewatkan pemandangan yang cukup jarang ditemui tersebut. Banyaknya elemen masyarakat korban lumpur Sidoarjo yang andil dalam perayaan takbir keliling tersebut menjadi suguhan dan kemasan yang unik nan menarik untuk ditonton. (Naskah/Foto : Krisna Fajar P.)

Tidak ada komentar: