Kondisi Luki inggit darmawan, 18 tahun, mahasiswa semester satu fakultas hukum universitas wijaya kusuma
Luki mengalami cidera cukup para disekujur tubuhnya, karena
mendapat perlakuan keras dari para seniornya, saat menjalani diklat atau
pendidikan latihan organisasi pecinta alam kawaru, atau kampung waringin
unggul/ di bukit cangar, kabupaten Malang .
Kejadian tersebut bermula saat Luki mengikuti diklat pada
selasa 13 desember hingga minggu 18 desember 2011 lalu. Ia bersama 5 rekannya,
yakni trio, novi, indra. dan tria, sudah mendapat pressing dari para seniornya
sejak baru tiba di lokasi.
Selama di lokasi, mereka sebagai peserta diklat tidak
diperbolehkan oleh para seniornya untuk melepas sepatu, dengan maksud, agar
terhindar dari binatang buas/ seperti ular dan lintah.
“Akibatnya kaki saya seperti membusuk , karena sepatu gunung
yang saya kenakan tidak boleh dilepas selama mengikuti rangkaian kegiatan
diklat”, kata Luki pada liputanjatim.co.cc
Kepada wartawan, luki juga menuturkan bahwa ia sempat
mendapat kontak fisik berupa tendangan dibagian dada oleh salah satu seniornya
berinisial A-R. Hanya karena luki tidak disiplin. Tak hanya itu saja, luki juga sempat mendapat ancaman
dari senior-seniornya.
“Saya sempat diancam dibunuh oleh senior saya, apabila saya
tidak mengikuti diklat lanjutan pada tahun depan”, tambahnya.
Sementara itu. trio salah satu peserta diklat yang juga
rekan korban membantah, “bahwa pernyataan korban tidak sesuai dengan kejadian
sebenarnya. Menurutnya, kontak fisik dalam sebuah diklat organisasi, tidak ada sedikitpun unsur penyiksaan. Melainkan
lebih kepada membentuk mental dan melatih kedisiplinan.”
Hingga berita ini diturunkan, pihak kampus belum dapat
dimintai keterangan terkait insiden kontak fisik yang berujung pada suatu
tindak kekerasan pada diklat pecinta alam universitas wijaya kusuma surabaya tersebut. (Krs/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar